Motto....

Satu hari tidak belajar, itu kesalahan...!! Tiga hari tidak belajar, itu kemunduran...!! Dengan kita membiasakan belajar sesuatu yang baru setiap hari maka kehidupan kita akan lebih sukses dan lebih bernilai.....,,

Jumat, 09 April 2010

A. Shift Kerja yang Baik

Kerja merupakan suatu proses dalam hidup kita yang selalu terjadi bahkan setiap saat kita lakukan. Dalam bekerja secara umum, kita sering mengenal yang disebut pembagian waktu kerja atau yang sering djuga disebut shift kerja. Shift kerja diartikan sebagai pembagian kerja dalam waktu 24 jam meliputi kerja pagi, sore, dan malam yang dilaksanakan untuk memanfaatkan sumber daya yang ada dengan tujuan memenuhi dan meningkatkan produksi untuk kepentingan masyarakat berupa Pelayanan ataupun jasa.
Dalam aspek-aspek penentu kepuasan kerja karyawan, jam kerja merupakan bagian dari kondisi kerja yang menjadi salah satu indikator dalam mempengaruhi kepuasan kerja karyawan (Munandar, 2001). Menurut Suma’mur (1994), shift kerja merupakan pola waktu kerja yang diberikan pada tenaga kerja untuk mengerjakan sesuatu oleh perusahaan dan biasanya dibagi atas kerja pagi, sore dan malam.

Jam kerja terbagi menjadi jam kerja normal dan sistem shift. Menurut Suma’mur (1994), shift kerja merupakan pola waktu kerja yang diberikan pada tenaga kerja untuk mengerjakan sesuatu oleh perusahaan dan biasanya dibagi atas kerja pagi, sore dan malam.

Monk dan Folkard (dalam Kyla, 2008) mengkategorikan tiga jenis sistem shift kerja, yaitu shift permanen, sistem rotasi cepat, dan sistem rotasi shift lambat. Dalam hal sistem shift rotasi, pengertian shift kerja adalah kerja yang dibagi secara bergilir dalam waktu 24 jam. Pekerja yang terlibat dalam sistem shift rotasi akan berubah-ubah waktu kerjanya, pagi, sore dan malam hari, sesuai dengan sistem kerja shift rotasi yang ditentukan. Di Indonesia, sistem shift yang banyak digunakan adalah sistem shift dengan pengaturan jam kerja secara bergilir mengikuti pola 5-5-5 yaitu lima hari shift pagi (08.00-16.00), lima hari shift sore (16.00-24.00) dan lima hari shift malam (24.00-08.00) diikuti dengan dua hari libur pada setiap akhir shift (Kyla, 2008).

Sistem kerja shift rotasi ada yang bersifat lambat, ada yang bersifat cepat. Dalam sistem kerja shift rotasi yang bersifat lambat, pertukaran shift berlangsung setiap bulan atau setiap minggu, misalnya seminggu kerja malam, seminggu kerja sore dan seminggu kerja pagi. Sedangkan dalam sistem kerja shift rotasi yang cepat, pertukaran shift terjadi setiap satu, dua, atau tiga hari (Scott&LaDou, dalam Adnan; 2002).

Menurut William (1992), dikenal 2 macam shift kerja yaitu shift permanen, shift rotasi. Pada shift permanen tenaga kerja bekerja pada shift yang tetap setiap harinya apakah pagi, siang, ataupun malam. Sedangkan shift rotasi tenaga kerja bekerja pada shift yang tidak tetap setiap harinya.

Smith menyimpulkan bahwa pembagian kerja dapat meningkatkan produktivitas dengan:

(1) meningkatnya keterampilan dan kecekatan tiap-tiap pekerja,

(2) menghemat waktu yang terbuang dalam pergantian tugas, dan

(3) menciptakan mesin dan penemuan lain yang dapat menghemat tenaga kerja.

Adnan (2002) dalam penelitiannya mengemukakan bahwa pada sistem shift rotasi terdapat aspek positif dan aspek negatif. Aspek positifnya adalah memberikan lingkungan kerja yang sepi khusunya shift malam dan memberikan waktu libur yang banyak. Sedangkan aspek negatifnya adalah penurunan kinerja, keselamatan kerja dan masalah kesehatan. Kinerja menurun selama kerja shift malam yang diakibatkan oleh efek fisiologis dan efek psikososial. Menurunnya kinerja dapat mengakibatkan kemampuan mental menurun yang berpengaruh terhadap perilaku kewaspadaan pekerjaan seperti kualitas kendali dan pemantauan. Survei pengaruh shift kerja terhadap kesehatan dan keselamatan kerja yang dilakukan Smith et. al, melaporkan bahwa frekuensi kecelakaan paling tinggi terjadi pada akhir rotasi shift kerja (malam) dengan rata-rata jumlah kecelakaan 0,69% per tenaga kerja (Adiwardana dalam Yasir, 2008).

B. Efek Shift Kerja Yang Kurang Baik

Pembagian shift kerja merupakan hal yang penting bagi sebuah perusahaan demi kelancaran proses produksi perusahaan. Dalam pembagian kerja harus didasarkan pada kemampuan masing-masing individu yaitu benar-benar berdasarkan beban kerja, ukuran kemampuan kerja dan waktu yang tersedia. Hal tersebut sangatlah penting, mengingat kondisi fisik dari tiap individu berbeda satu sama lainnya.

Pembagian shift kerja yang kurang baik dapat menimbulkan berbagai masalah tidak hanya proses produksi yang terganggu,hal ini juga berdampak langsung pada individu pekerja. salah satunya efek dari pembagian shift kerja yang kurang baik adalah sistem kekebalan tubuh yang terganggu sehingga mudah sekali terserang penyakit. Selain itu, pembagian kerja yang tidak teratur juga bisa memberi dampak psikologis contohnya stres dan akan memberi dampak juga terhadap kinerja karyawan perusahaan itu sendiri.

Studi yang dilakukan International Agency for Research on Cancer (IARC), divisi kanker dari WHO, menegaskan terjaga di malam hari memicu sel kanker payudara bagi perempuan dan kanker prostat bagi pria. Karena kerja shift malam menjadi faktor karsionen. Para peneliti menduga kerja malam ini menganggu ritme sirkadian. Selain itu hormon melatonin yang berperan menghambat pertumbuhan tumor, normalnya diproduksi saat malam. Sehingga kurang tidur membuat sistem kekebalan tubuh mudah diserang sel kanker dan tidak memiliki kekuatan untuk menyerang balik. “Indikasi tersebut positif,” ujar Vincent Cogliano, salah satu anggota IARC bagian unit pengklasifikasian bahan karsionogen. Cogliano juga mengatakan terjadi kenaikan angka penderita kanker pada para pekerja malam, meski pihaknya belum memperhitungkan kemungkinan adanya faktor lain.

Dengan demikian pembagian shift kerja sangatlah penting diterapkan pada setiap perusahaan, menggingat betapa besarnya peran shift kerja dalam memberikan kelancaran dalam proses produksi, serta agar karyawan dapat bekerja dengan baik.

Sumber :
http://juanasari.blogspot.com/2009/11/pengaruh-shift-kerja-terhadap-kepuasan.
html://journal.uii.ac.id/index.php/jurnal-teknoin/article/view/792/710

Tidak ada komentar:

Posting Komentar